"KANGEN LOMBOK"
Islamic Center Lombok |
Keesokan
harinya, aku bangun telat. Bukan karena aku tidur lambat atau mata berat. Namun
karena tidak ada suara adzan yang bisa Aku dengar disini. Aku sedih dan sangat
prihatin, dengan kota sebesar ini Aku tidak bisa mendengar adzan. Mungkin karena
Aku berada dipusat kota, sehingga sangat jarang suara adzan terdengar. Hal ini
jauh dengan Lombok yang suara adzannya dimana-mana. Baik dikota, desa, tempat
wisata, bahkan dihutan pun adzan bisa terdegar, hehe. Tak ayal, Lombok disebut
sebagai pulau seribu masjid. Jadi rindu Islamic Center Lombok.. Hmhm
***
Setelah
selesai melamun..Aku mandi dan shalat duha. Bersama 3 Blogger Lombok lainnya Aku
turun ke lantai bawah untuk sarapan. Disana tersedia banyak sekali menu-menu
yang sangat menggiurkan. Aku mencoba mengambil beberapa lauk dan air minum.
Makanannya enak, tapi masih jauh lebih enak masakan Inakku (Ibuku). Saat itu
pula Aku merasa makin kangen dengan Lombok. Dengan pelecing dan Ayam
taliwangnya yang khas serta sambalnya yang super pedas. Sungguh lemah diriku
ini, baru sehari di Jakarta sudah merasa kangen akan kampung halaman, hehe..
Tapi jujur! Ke luar daerah mengarkanku untuk lebih mencintai daerah kita
sendiri. Karena ketika Di Lombok Aku selalu merasa biasa-biasa dan tidak istimewa.
Maafkan Aku Lombok..
Sarapan di hotel IBIS |
Makanan tambahan..(hehe) |
***
Namun,
rasa kangen itu kukubur dulu. Karena siang ini Aku harus menampilkan yang
terbaik dalam presentasi dihadapan Tim komunikasi Presiden dan Pak Sukardi
Rinakit, Staf Khusus Presiden. Penasaran
kan dengan isi presentasiku?? Tunggu cerita dari sudut istana selanjutnya ya..
2 thoughts on "ANAK DESA MASUK ISTANA PART 3"
Memang benar kata pepatah...
"Hujan batu di negeri sendiri lebih baik daripada hujan emas di negeri orang" wkwkek :D ambil hikmah nya, besok2 kalok ke jakarta lagi jangan lupa pasang alarm adzan subuh ya :D
asek.. asek...., lombok memang ie de bes.
walopun bagaimanapun enaknya masakan di tempat lain, ada kalanya makan mie goreng instant plus telur dirumah sendiri lebih enak.
love lombok